JAMBI —mitrari.com-Masyarakat Indonesia sangat gemar mengonsumsi obat obatan tradisional, diketahui Sekarang ini obat tradisional beragam bentuknya, baik berupa pil, kapsul, bubuk ataupun teh herbal.
Obat tradisional adalah ramuan bahan-bahan dari tumbuhan, hewan dan mineral. Campuran bahan-bahan tersebut telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Obat tradisional sering dianggap lebih aman daripada obat-obatan kimia. Padahal, obat tradisional juga dapat menyebabkan efek samping, terlebih jika dikonsumsi terlalu banyak atau dalam jangka waktu lama. Mari kenali jenis obat tradisional dan pemanfaatannya.
Jenis obat tradisional berdasarkan pembuktiannya. Jamu: Sediaan yang dibuat menggunakan teknologi sederhana, dibuktikan keamanan dan khasiatnya dengan data empiris.
Obat herbal terstandar: Dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik / uji in-vivo dan bahan bakunya telah distandarisasi.
Fitofarmaka : Dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik serta bahan baku dan produk jadinya telah distandarisasi.
Vitamin dan juga penambah daya tahan tubuh sangat dicari dan dibutuhkan masyarakat. Tumbuhan obat yang dapat dimanfaatkan setelah mempertimbangkan keamanan untuk dikonsumsi dan adanya dukungan data penelitian berkaitan dengan bukti aktivitas ke arah memelihara daya tahan tubuh:
Tumbuhan obat yang diambil secara sebagian atau utuh seperti bagian akar atau batang yang segar ataupun sudah dikeringkan terlebih dahulu, dapat kita racik dan olah sendiri dengan langkah-langkah yang aman dilakukan di rumah tangga seperti berikut:
Alat dan tempat. Pastikan peralatan yang digunakan dan tempat dalam kondisi bersih. Gunakanlah peralatan dari stainless steel atau keramik.
Kebersihan diri. Gunakan pakaian bersih, cuci tangan sebelum pengolahan, dan bila perlu gunakan masker serta sarung tangan. Sortasi dan pencucian. Memisahkan kotoran kotoran atau bahan-bahan asing lainnya seperti tanah, kerikil dan bagian tumbuhan yang rusak.
Penirisan dan perajangan, menghilangkan sisa air dan memperkecil ukuran tumbuhan obat sehingga dapat memberikan hasil penyarian lebih optimal pada tahap perebusan.
Perebusan. Rebus bahan dengan air bersih secukupnya.
Konsumsi dan penyimpanan.
Larutan hasil rebusan yang diperoleh kemudian disaring dan diminum pada kondisi hangat. Simpan dalam wadah yang sesuai, hindari botol bekas, kondisi suhu sejuk dan tidak terlalu lama. Pastikan sebelum dikonsumsi tidak terjadi perubahan bau, rasa dan warna dari obat tradisional yang disimpan.
Yang harus diperhatikan ketika memanfaatkan obat tradisional
Reaksi alergi.
Hindari akaran dan kombinasi yang berlebihan Kelompok yang berisiko antara lain: bayi, anak-anak, wanita hamil, orang lanjut usia serta kondisi penyakit tertentu (terutama jika membutuhkan konsultasi dokter).
Konsultasi dengan dokter untuk penggunaan yang bersamaan dengan obat kimia.
Hati-hati penggunaan jangka panjang
Sebaiknya sebelum mengkonsumsi obat tradisional herbal, konsultasikan dengan dokter agar dapat mengkonsumsi obat tradisional herbal yang tepat. Jika sudah mengkonsumsi obat tradisional herbal dan mengalami reaksi, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Apoteker universitas Muhammadiyah Prof.DR Hamka Jakarta FEBBY OLA YOLANDARI lulusan STIK Farmasi Siti Khadijah Palembang Selama dua bulan Rela bermalam di hutan Taman Nasional Bukit Dua Belas Sorolangun Jambi untuk mengetahui rahasia pengobatan Suku Anak Dalam (SAD).
Febby lahir pada tanggal 10 februari 2000 saat ini tercatat sebagai Mahasiswi Aktif S2 Magister farmasi Pengembangan obat Bahan Alami universitas Pancasila Jakarta dibawah arahan dosen pembimbing: Prof. Dr. apt. Ratna Djamil, M.Si dan Dr. rer.nat. apt. Chaidir saat ini masih berada di Belantara hutan Taman Nasional Bukit Dua Belas berbaur dengan masyarakat Suku Anak Dalam.
Selama dua bulan sejak bulan agustus sampai Oktober 2024 Anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Hendri dan Nurhaiti warga Kota jaya Lahat kecamatan Lahat Provinsi Sumatera Selatan Dengan tujuan melakukan penelitian untuk Mengetahui tumbuhan obat yang digunakan sebagai pengobatan diare di Suku Anak Dalam Bukit Dua Belas Sarolangun Jambi dan selanjutnya kemudian diuji secara invitro dengan menggunakan bakteri Escherichia coli, dan bakteri Salmonella enterica di Jakarta.
Setelah dilakukan penelitian secara langsung dan dilakukan uji klinis di laboratorium besar kemungkinan rahasia pengobatan dari Suku Anak Dalam tersebut bisa mrnjadi salah satu obat herbal tradisional yang tersandarisasi dan bisa menjadi salah satu obat konsumsi bagi warga masyarakat di seluruh indonesia” ujar Febby Ola Yolandari Mrlalui pesan Whatsapp nya.
Nama lengkap : apt. Febby Ola Yolandari. S.Farm Sejarah pendidikan SD smp sma S1 : Tk Aisyah Lahat
SDN 1 Lahat
SMPN 5 Lahat
SMAS Santo Yosef Lahat
S1 Farmasi STIK Siti Khadijah Palembang Profesi Apoteker Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka Jakarta
Mahasiswi aktif S2 Magister Farmasi Pengembangan Obat Bahan Alam Universitas Pancasila Jakarta.
Setelah dilakukan penelitian secara langsung dan dilakukan uji klinis di laboratorium besar kemungkinan rahasia pengobatan dari Suku Anak Dalam tersebut bisa mrnjadi salah satu obat herbal tradisional yang tersandarisasi dan bisa menjadi salah satu obat konsumsi bagi warga masyarakat di seluruh indonesia,” ujar Mahasiswi yang merah senyum ini. (mitra/Bbjnetwork)