Padang Ulak Tanding, (mitrari.com)- Pemerintah desa (pemdes) Tanjung Sanai 1, menggelar sedekah desa atau sedekah bumi yang menjadi salah satu adat istiadat di wilayah tersebut. Sedekah yang dilaksanakan di tengah lapangan olahraga desa setempat ini, dihadiri ratusan warga setempat, Senin (28/8/2023).
Dipimpin oleh pemangku adat setempat, jalannya sedekah bumi berjalan khidmat dan kental nuansa desa, mengingat seserahan dan peralatan sedekah berisi berbagai makanan khas, buah-buahan, hasil tani dan ornamen khusus warga desa setempat.
Ada yang unik dalam rangkaian upacara adat ini, yakni pasca sedekah desa selesai, warga wajib mematuhi larangan selama satu minggu, diantaranya yakni warga dilarang saling sapa atau saling tegur sesama warga jika bertemu atau berpapasan di jalan.
"Dilarang saling tegur jika bertemu di jalan, tapi kalau sudah bertamu ke rumah boleh. Maksudnya misal kita lagi di jalan, lalu berpapasan dengan teman atau keluarga, khusus untuk warga disini tidak boleh saling sapa. Kan kalau biasanya kita pasti menegur lah. Untuk satu minggu ini dilarang dulu," ujar Kades Tanjung Sanai 1, Haris Mulyadi.
Hal unik lainnya, warga desa setempat dilarang juga menangkap ikan di sungai dalam bentuk apapun, misal memancing, menjala atau cara apapun.
"Pokoknya selama satu minggu ini dilarang dulu menangkap ikan di sungai, apapun cara menangkapnya," kata Haris.
Budaya ini, dijelaskan Haris terakhir digelar 20 tahun lalu. Ia berharap, kedepan bisa rutin dilaksanakan setiap tahun, agar mendidik generasi untuk tahu adat istiadat dan budaya lokal milik Desa Tanjung Sanai 1.
"Alhamdulillah masih ada sesepuh dan tetua adat yang masih ingat tata cara upacara adat ini, jadi tidak ada kendala soal susunan atau rangkaian yang ingin dilaksanakan," tutup kades yang baru saja kembali terpilih. (mitra/*)