Musi Rawas-mitrari.com- Ketua umum nasional Yayasan Gugus Antisipasi Narkotika Nusantara (YGANN) Nur Frafyanti Fanny dengan tegas akan melawan apapun bentuk dan modus dari peredaran narkoba di Indonesia, hal itu diketahui saat coffee morning dukungan masyarakat Musi Rawas terhadap Polri dan BNN dalam rangka pemberantasan narkotika.
Harapan ketua YGANN, program Jemput bola atau gerakan massif pemberantasan narkoba memang sudah saatnya untuk dilakukan sekarang, jika kita telat sedikit saja otomatis narkoba akan menjadi musuh nomor satu negara Indonesia.
" Terimakasih semuanya yang telah hadir disini, memang tidak mudah menyatukan semua ornamen dalam satu visi yang sama dan hari ini kita semua mampu menyatukan itu semua dalam bingkai untuk menyatakan perang terhadap narkoba," tegasnya.
Lanjut ketua umum YGANN nasional ini, inilah momentum masyarakat di wilayah Musi Rawas, Lubuklinggau dan Musi Rawas Utara menyatukan persepsi yang sama, walau diakuinya, narkoba sekarang sudah mengakar diberbagai lapisan masyarakat dan akan sangat sulit untuk memutus jaringan narkoba ini.
" Kita yang di sini diharapkan menjadi pionir dalam pemberantasan narkoba, atmosfer ini kita yang akan menjaganya, kita tularkan kepada masyarakat bahwa narkoba bukan hanya berakibat bagi pemakai namun juga bagi lingkungan sekitar," ujarnya.
Dikatakannya, di Sumsel secara nasional pengguna narkoba mencapai 3,6 juta pada tahun 2022, bisa dipastikan untuk sekarang, pengguna dari narkoba menembus 4 jutaan.
Nur Frafyanti Fanny menyebutkan, ia sangat mengapresiasi kegiatan coffee morning yang dibalut dengan launching Tim Pemburu Rehab eksternal yang terdiri dari beberapa kepala OPD, Tokoh Pemuda, dan awak media sebagai edukasi.
" Mengingat massif nya narkoba, sistem keroyokan sudah seharusnya kita lakukan, acara ini akan saya bawa ke Mabes Polri dan BNN pusat dan akan menjadi catatan bagi daerah lain yang ada di Indonesia, program ini merupakan representasi sisi kemanusiaan kita bersama," imbuhnya.
Senada diungkapkan oleh kepala BNNK Musi Rawas AKBP Abdul Rahman, dirinya tidak ingin acara hari ini hanya sebagai ceremony belaka, tim yang ia bentuk bersifat memburu bukan menunggu itu katanya, timnya akan menyasar tempat yang di duga menjadi ajang peredaran narkoba.
" Kami melakukan survey, Orgen Tunggal salah satu tempat yang berpotensi peredaran narkoba, selain bersifat edukatif, Tim Pemburu Rehab nantinya akan melakukan gebrakan yang persuasif untuk mendatangi spot-spot yang diduga menjadi sarang narkoba," ungkapnya.
Ditempat yang sama, Kasat Narkoba Polres Musi Rawas AKP Herman Junaidi menuturkan masih banyak pelaku yang mengkonsumsi narkoba, ia memastikan, di setiap desa ada korban dari narkoba.
" Mengikuti maklumat yang dikeluarkan oleh bupati Musi Rawas, sekarang kepala desa memiliki peran tersendiri dalam mengawasi wilayahnya," kata Herman Junaidi.
Langkah berikutnya disebutkan Kasat Narkoba, pihak Polres dengan keterbatasannya secara rutin melakukan sosialisasi di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Musi Rawas diantaranya di Kecamatan Selangit dan Kecamatan Tugumulyo.
" Menyampaikan pesan Kapolres, sinergitas antara TNI-Polri sudah terjalin harmonis, pelaksanaan sosialisasi menitikberatkan kepada kepala desa untuk tidak melewati waktu yang telah ditentukan, tidak ada musik remix apalagi adanya peredaran narkoba," tukas AKP Herman Junaidi. (Mitra/*)