Lubuklinggau,-bo-next.com-Event akbar balap sepeda tengah digelar di Kota Lubuklinggau, bertajuk Silampari Cycling 2022 yang diinisiasi oleh pengurus Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kota Lubuklinggau.
Di tengah meriahnya kegiatan ini, sayangnya inclinator atau kereta miring yang berada di Bukit Sulap malah tidak berfungsi atau tak ada manfaat selama event ini berlangsung.
Padahal, inclinator tersebut digadang-gadang bukan hanya menjadi icon pariwisata Kota Lubuklinggau, namun menjadi daya tarik dan pembeda bagi veneu balap sepeda di Indonesia. Sebab, atlet bisa dengan mudah membawa sepeda dan perlengkapan lombanya ke atas bukit dalam sejumlah kategori lomba.
Menanggapi hal ini, Wansari, Anggota DPRD Kota Lubuklinggau sangat apresiasi dengan gelaran event balap sepeda yang tengah digelar di Kota Lubuklinggau, sebab dapat meningkatkan perputaran ekonomi dan juga hiburan masyarakat.
"Tapi saya juga menyesalkan dan sangat prihatin dengan rusaknya inclinator dimana salah satu tujuan dibuatnya inclinator itu kan untuk menunjang kejuaraan sepeda. Memang disini kita patut pertanyakan perencanaan pembangunan inclinator dan kualitas dari inclinator itu, apakah itu memang seperti barang habis pakai," ujar Awun.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kota Lubuklinggau, Elpan Juniardi atau akrab disapa Elpan Black menilai secara keseluruhan lomba balap sepeda dalam gelaran Silampari Cycling 2022 yang mulai dilombakan hari ini, Sabtu (6/8/2022) telah berjalan cukup sukses dan spektakuler.
Ada dua venue berbeda sebagai tempat pelaksanaan, yakni di Bukit Sulap Bike Park dan Perbakin Park. Sejumlah atlet balap sepeda bahkan terpantau menunjukkan kemampuan terbaiknya, guna meraih podium di Silampari Cycling 2022.
"Lombanya luar biasa sukses, semua panitia bekerja dengan baik, saya salut," ujar Elpan Black.
Terkait tidak berfungsinya inclinator di Bukit Sulap, menurut Elpan mesti menjadi catatan kecil bagi Pemerintah Kota Lubuklinggau.
"Semestinya momen ini, juga harus menjadi ajang bagi Pemerintah Kota Lubuklinggau menawarkan fasilitas-fasilitas yang bagus. Gunanya ya itu tadi, menyongsong Ayo Ngelong ke Lubuklinggau, sehingga bagi para pelancong yang hadir di Kota Lubuklinggau memiliki kesan unik dan menyenangkan," jelas Black.
Lanjutnya, dalam hitungan bulan, program Ayo Ngelong ke Lubuklinggau berjalan. Pemerintah Kota Lubuklinggau dinilainya masih memiliki waktu untuk menyulap keadaan menjadi lebih baik. Terkhusus perbaikan-perbaikan fasilitas tempat wisata, termasuk seperti inclinator.
"Mesti ada kesan lain didapat dari pelancong saat berada di Kota Lubuklinggau, paling tidak fasilitas-fasilitas pendukung objek wisata yang baik. Jangan sampai kita mempermalukan wajah Kota Lubuklinggau ketika tiba waktunya," ujar Black.
Meski begitu, dirinya merasa yakin Pemerintah Kota Lubuklinggau mampu menyelesaikan apa yang menjadi catatan-catatan penting untuk menyambut Ayo Ngelong ke Lubuklinggau.
"Masih ada waktu untuk menyulap keadaan, agar Lubuklinggau memang bisa dikatakan siap menyambut Ayo Ngelong ke Lubuklinggau," pungkasnya.
Terpisah, Koordinator PT Linggau Bisa, Azlin Meroni saat dikonfirmasi terkait tidak berfungsinya inclinator saat event besar balap sepeda digelar, hingga berita ini tayang belum memberikan tanggapan. (bnx/Tim)