KPK Menilai Media Memiliki Peran Penting Mendukung Program SPI dan PCB


 


(JAKARTA)bo-next.com-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 10 Mei 2022 lalu menggelar kegiatan temu media bersama para jurnalis yang bertugas di KPK.

Kegiatan ini dihadiri Firli Bahuri, Nurul Ghufron, dan Lili Pintauli Siregar, serta para deputi bidang dan sekretaris jenderal KPK.

Temu media yang digelar di pelataran taman lantai tiga Gedung Merah Putih KPK tersebut, diselenggarakan dalam rangka silaturahmi Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

Dalam kesempatan tersebut Ketua KPK, Firli Bahuri mengatakan bahwa media memiliki peran penting dalam agenda pemberantasan korupsi di Indonesia. Media tidak hanya mendistribusikan informasi, tetapi juga mengemban peran lebih besar, yaitu membangun peradaban suatu bangsa melalui karya-karya yang dibuatnya.

“Tulisan rekan-rekan media adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kami memberikan apresiasi bahwa rekan-rekan turut andil dalam membangun peradaban dan budaya antikorupsi,” ujar Firli.

Atas dasar itu, dalam rangka menjalankan peran pencegahan korupsi, Firli meminta dukungan peran media untuk turut andil dalam dua program unggulan KPK tahun ini. Yakni survei penilaian integritas (SPI) dan politik cerdas berintegritas (PCB).

“Tidak hanya media nasional, kami juga mengajak seluruh awak media di daerah untuk bersama-sama mendukung program SPI dan PCB ujarnya.

Firli menjelaskan bahwa SPI merupakan salah satu program penting KPK, karena diamanatkan dalam RPJMN. SPI untuk mengukur perilaku antikorupsi berdasarkan pengalaman, apa yang dilihat, dan apa yang dilakukan.

Tahun ini SPI akan mengukur tingkat atau risiko korupsi pada 98 kementerian/lembaga, 34 pemerintah provinsi dan 508 pemerintah kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Melalui SPI diharapkan bisa memetakan risiko korupsi pada masing-masing K/L/PD.

“Kita berharap seluruh kementerian dan lembaga bisa mencapai angka sampai 100. Maknanya jika penilaian sampai 100 maka kita sangat yakin bahwa korupsi tidak ada dan memang seharusnya begitu. Ini yang menjadi cita-cita dan misi KPK, suatu saat korupsi tidak ada lagi di Indonesia,” tegasnya.

Pada saat yang sama, Firli juga meminta peran media untuk mensosialisasikan dan mendukung program politik cerdas berintegritas (PCB) Terpadu Tahun 2022.

Program ini akan diikuti oleh perwakilan 20 partai politik di Indonesia. Yakni melalui poin utama untuk menjaga nilai-nilai integritas partai politik, demi menjadikan Indonesia negara bebas korupsi. Kegiatan ini mulai dilaksanakan pada 18 Mei 2022.

“Nilai integritas parpol harus ditanamkan, sejak proses tata cara penentuan, pemilihan serta pengusungan calon. Segala tahap proses tersebut harus dilakukan dengan akuntabel, transparan dan bebas dari korupsi dalam bentuk apapun,” sebut Firli.

PCB Terpadu 2022 juga sebagai langkah menindaklanjuti data capaian corruption perception index (CPI) Tahun 2021, pada indikator EIU (The Economic Intelligence Unit) yang menempatkan Indonesia pada peringkat 64 dari 167 negara yang masuk pada kategori flawed democracy atau demokrasi yang cacat.

Firli berharap melalui PCB Terpadu 2022 ini, parpol berkomitmen melakukan internalisasi nilai-nilai integritas dan antikorupsi kepada setiap kader dan pengurus partainya. Dengan tujuan nantinya ialah menolak money politic, benturan kepentingan, suap, pemerasan, gratifikasi dan tindak pidana korupsi lainnya, kesediaan sebagai panutan dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. Juga kesediaan untuk meningkatkan pengetahuan antikorupsi, pengembangan politik cerdas berintegritas melalui pembelajaran anti korupsi.

Yang difasilitasi oleh pusat edukasi anti korupsi KPK, serta terlibat secara aktif dalam gerakan anti korupsi di lingkungan partai politik.

“PCB penting, karena parpol menguasai suara rakyat dan membuat regulasi. Parpol menjadi garda terdepan pemberantasan korupsi,” demikian Firli Bahuri. (Rls/*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler